Saturday, November 30, 2019

Analisis Puisi oleh Indra Aditya Arsyad

Nama: Indra Aditya Arsyad
NIM: 2018840019
Kelas: PBSI (ABI)
Tugas: Kajian Puisi


           Puisi karya Salsa Ulya Hambali
                     Negeri Indonesiaku

Negeri Indonesiaku..
Berjuta bahasa dengan makna
Berjuta bahasa dengan rasa
Harta yang sangat berharga
Negeri Indonesiaku tercinta
Bahasa yang sangat ku sayangi
Bahasa yang sangat ku segani
Bahasa yang indah saat dituturkan
Bahasa sebagai pemersatu bangsa
Negeri Indonesiaku..
Takkan rela jika asing mengambil alih
Takkan ku biarkan bahasaku tercemar
Akan selalu ku jaga bahasa negeriku
Dengan segenap jiwa dan raga
Negeri Indonesiaku
Memiiki bahasa yang tak lekang oleh             waktu
Takkan pernah hilang walau banyak             bahasa asing
Oh negeri Indonesiaku..


Puisi di atas akan dianalisis dengan pendekatan pragmatik, yang dimana adalah pendekatan yang menganggap pembaca sebagai penafsir yang diberikan otoritas untuk menafsirkan apa yang ada didalam sebuah karya. Dengan kata lain, untuk mengetahui seberapa besar manfaat puisi yang dapat dipetik oleh pembaca.

Analisis:
  Pada bait pertama di dalam puisi tersebut tertulis kalimat “Harta yang sangat berharga”, yang dimana bahwa tema puisi tersebut ialah cinta terhadap bahasa dengan harga mati, yaitu bahasa Indonesia. Penulis melambangkan bahasa sebagai harta yang sangat berharga (harga mati) yang tertuju bahwa kita harus selalu menjaga bahasa sebagai martabat yang paling tinggi di negeri kita sendiri. Untuk itu manfaat yang dapat kita ambil dari bait pertama adalah bahwa kita harus menghargai bahasa layaknya harta yang paling berharga.

     Pada bait kedua dalam puisi kita bisa melihat bahwasanya penulis mengajak kita agar mencintai bahasa sebagai apa yang kita sukai dan segani. Penulis juga menyatakan bahwa “Bahasa sebagai pemersatu bangsa”, yang dimana kita harus lebih memandang bahasa sebagai jembatan untuk persatuan bangsa. Untuk itu manfaat pada bait kedua dalam puisi adalah sebagaimana kita harus mencintai bahasa seperti apa yang kita senangi, segani, dan juga sebagai pemersatu bangsa.

     Pada bait ketiga penulis melambangkan semangatnya dengan gagah untuk mempertahankan bahasanya dari orang asing yang ingin merebut dan menggantikan kedudukanya di negeri Indonesia. Seperti yang penulis ungkap pada bait ketiga:
      Negeri Indonesiaku..
     Takkan rela jika asing                                        mengambil alih
     Takkan kubiarkan bahasaku                            tercemar
     Akan selalu ku jaga bahasa negeriku
     Dengan segenap jiwa dan raga

  Pada bait terakhir penulis menegaskan bahwa bahasanya itu bersifat abadi, dan tidak punah walau banyak bahasa yang mencoba menggeser kedudukan bahasanya. Penulis juga menutup bait puisi dengan sangat hormat dalam mencintai bahasanya yang akan abadi dan selalu hidup dimasa yang akan datang. Manfaat dari akhir bait pada puisi ialah kita harus percaya bahwa bahasa yang kita jaga selalu akan bersinar walau banyak gulita yang datang menggempur. Seperti bait akhir puisi yang berbunyi:
  Negeri Indonesiaku
Memiliki bahasa yang tak lekang                    oleh waktu
Takkan pernah hilang walau banyak              bahasa asing
Oh negeri Indonesiaku..

Kajian Puisi Nur Azizah Febrianti

Nama: Nur Azizah Febrianti (2018840022)
Kelas: PBSI (ABI)
Tugas: Kajian Puisi
         
                                   Karya: Angger Rusmawati

Bahasaku
Bahasaku, hartaku
Harta bagi bahasa Indonesia
Harta bagi jiwa dan raga
Harta bagi pribadi yang kaya
  Jangan kau rusak bahasaku
    Jangan kau kotori dengan candaanmu
Jangan kau berbangga hati atas
penguasaan bahasa asing
Jika bahasa sendiri kau singkirkan
Hei ... para pemuda
Tidak malukah kalian
Saat kau bersenang-senang
dengan bahasa orang lain
Tetapi kakimu berpijak pada tanah Indonesia
Sedari kau keluar dari rahim Ibumu
Jangan kau biarkan negerimu
kehilangan pemersatunya
Jangan kau hilangkan jati diri bangsamu
dengan bahasa negara orang
Berbanggalah dengan seksama
Bahasa Indonesia milik kita

Puisi di atas dapat dianalisis dengan pendekatan eklektik, yaitu unsur pendidikan yang disampaikan oleh penyair dan diserap dalam bentuk amanat oleh pembaca.

Analisis:
    Melalui puisi tersebut, Angger menggambarkan pesan agar kita tetap menjaga harta kekayaan berupa bahasa yang dapat mempersatukan perbedaan dari setiap bahasa daerah. Hal ini terungkap pada bait pertama, yaitu:
Bahasaku, hartaku
Harta bagi bangsa Indonesia
Harta bagi jiwa dan raga
Harta bagi pribadi yang kaya raya

    Perasaan getir bercampur sebuah permohonan, penulis mengingkan kita agar tidak mengacuhkan bahasa Indonesia dan lebih memilih menggunakan bahasa asing. Hal ini terungkap pada bait kedua, yaitu:
Jangan kau rusak bahasaku
Jangan kau kotori dengan candaanmu
Jangan kau berbangga hati atas
penguasaan bahasa asing
Jika bahasa sendiri kau singkirkan

    Seolah menyindir para pembaca yang bangga dan senang dalam menggunakan bahasa asing, padahal ia dilahirkan di Indonesia. Hal ini terungkap pada bait ketiga, yaitu:
Hei ... para pemuda
Tidak malukah kalian
Saat kau bersenang-senang
dengan bahasa orang lain
Tetapi kakimu berpijak pada tanah                   Indonesia
Sedari kau keluar dari rahim Ibumu

     Bahasa Indonesia menjadi tamu di negerinya, itulah pernyataan yang tepat, para pemuda dan pemudi lebih bangga menggunakan bahasa asing. Hal ini terungkap pada bait keempat, yaitu:
Jangan kau biarkan negerimu
kehilangan pemersatunya
Jangan kau hilangkan jati diri bangsamu
dengan bahasa negara orang
Berbanggalah dengan seksama
Bahasa Indonesia milik kita