NAMA : AVIFA CHOIRUNISA
NIM : 2018840012
KELAS : ABI/PBSI
Puisi “Aku dan UKBI” Aditya Fauzan Ramadhan.
Aku dan UKBI
(Aditya Fauzan Ramadhan)
UKBI
Sebuah istilaah yang baru ku temui
Hal kecil yang sangat berpengaruh
Yang menentukan
Akankah aku mendapatkan gelar itu
Gelar sarjana yang telah menunggu
Awan gelap mewarnai langit
Menyelimutiku dengan rasa takut
Ketika ku bayangkan
Mengerjakan tes UKBI itu
Aku tak tahu
Akankah lolos dengan kemenangan
Atau menerima pengulangan di semester depan
Yang bisa ku lakukan hanyalah belajar
Lebih mengenal tentang dunia perkuliahan
Kenal bukan sekedar kenal
Tapi memahami secara keseluruhan
Puisi diatas dapat dianalisis dengan pendekatan strukural, yaitu suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu fakta yang sasarannya tidak hanya ditujukan kepada salah satu unsur sebagai individu yang berdiri sendiri di luar kesatuannya, melainkan ditujukan pula kepada hubungan antar unsurnya.
Analisis:
a. Diksi (Pilihan kata)
Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat, padat dan kaya akan nuansa makna dan suasana sehingga mampu mengembangkan dan mempengaruhi daya imajinasi pembaca.
Dalam puisi “Aku dan UKBI” diatas, terdapat beberapa pilihan kata yang digunakan oleh pengarang yang sangat sederhana seperti apa yang dapat dilihat dalam puisi tersebut. Kata-kata yang digunakan oleh penyair mudah dipahami,
Seperti pada bait I
UKBI
Sebuah istilaah yang baru ku temui
Hal kecil yang sangat berpengaruh
Yang menentukan
Akankah aku mendapatkan gelar itu
Gelar sarjana yang telah menunggu
Dalam kata-kata tersebut, pembaca akan lebih mengetahui makna yang sebenarnya dari puisi tersebut. Penulis menyampaikan kegelisahannya pada nilai atau hasil UKBI yang sangat berpengaruh pada kelulusannya.
Bait II, baris 1 dan 2
Awan gelap mewarnai langit
Menyelimutiku dengan rasa takut
Kata-kata yang digunakan dalam kalimat puisi diatas menggunakan kata-kata yang mangandung unsur berlebihan atau kiasan. Terlihat jelas pada kata “awan gelap mewarnai langit” dan “menyelimutiku dengan rasa takut”.
Bait ke III dan Bait IV juga menggunakan kata-kata dengan makna sebenarnya.
b. Pengimajian (citraan)
Pengimajian adalah kata atau susunan kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan. Pada puisi “Aku dan UKBI” pengimajian yang digunakan oleh pengarang terdapat pada:
1. Citraan penglihatan, pada bait ke II baris 1
“awan gelap mewarnai langit”
2. Citraan perasaan, pada bait ke II baris 2
“menyelimutiku dengan rasa takut”
c. Kata konkret
Kata konkret adalah kata-kata yang dapat menyarankan kepada arti yang menyeluruh. Pengonkretan kata berhubungan erat dengan pengimajinasian, pengembangan dan pengiasan. Pada puisi “Aku dan UKBI” kata konkret terdapat pada bait:
II : Awan gelap mewarnai langit
Menyelimutiku dengan rasa takut
Penyair mengiaskan bahwa langit saat itu sangat gelap seperti rasa ketakutannya.
d. Bahasa Figuratif (majas)
Bahasa figurative atau majas adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang biasa, yakni suara yang langsung mengungkapkan makna.
Pada puisi “Aku dan UKBI” majas yang digunakan:
1. Personifikasi, kiasan ini mempersamakan benda dengan manusia, benda-benda mati dibuat dapat berbuat, berpikir, dan sebagainya seperti manusia.
Pada puisi “Aku dan UKBI” majas personifikasi terdapat pada bait ke II
“Awan gelap mewarnai langit
Menyelimutiku dengan rasa takut”
Penyair mempersamakan awan seperti manusia yang dapat mewarnai dan menyelimuti.
Analisis berdasarkan struktur batin
a. Tema, merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair.
Pada puisi “Aku dan UKBI” penyair menggunakan tema UKBI, karena pada puisi tersebut penyair menjelaskan bahwa ia merasa ketakutan terhadap uji kemahiran berbahasa Indonesia akankah ia bisa lolos dengan nilai yang baik atau tidak.
b. Nada dan Suasana
Nada, sikap penyair terhadap pembaca
Puisi “Aku dan UKBI” sikap penyair terhadap pembaca yaitu, gelisah karena ia khawatir atau takut akan tes kemahiran bah
No comments:
Post a Comment