Nama :
Woro Wisudawati
NIM :
2018840013
Prodi/kelas :
PBSI/ABI
Mata Kuliah :
Kajian Puisi
Mengkaji Puisi dengan Pendekatan
Objektif
Judul : Bahasaku Darahku
Karya : Tiara Savitri
Bahasaku Darahku
Menyaru dalam jiwaku
Darahku seakan membiru tanpamu
Gelora api semangat pahlawan terus membara
Terucap dengan nyata
Bahasa Indonesia
Bersatu tujuanmu
Menyaru kerja kerasmu
Hampalah negeriku tanpamu.
Hamcurlah bangsaku tiadamu.
Pendekatan
Objektif.
A. Unsur Lahir
1.
Tipografi
(Perwajahan Puisi)
Puisi berjudul “Bahasaku Darahku” terdiri dari dua
bait. Pada setiap awal larik puisi menggunakan huruf kapital dan tidak diakhiri
dengan tanda baca titik, tanda baca titik hanya terdapat pada dua larik
terakhir puisi yaitu “Hampalah negeriku tanpamu.” dan “Hancurlah bangsaku
tiadamu.”. Dan tidak menggunakan tanda baca yang lainnya.
2.
Diksi
Pemilihan kata-kata dalam puisi “Bahasaku Darahku”
menggunakan kata-kata yang sederhana dan terdapat kata-kata yang jarang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan mudah dipahami.
Serta didalam puisi tersebut terdapat kata yang memakai konotasi seperti :
a.
Menyaru =
Menyamar
b.
Membisu = Tidak
dapat berbicara
c.
Gelora = Gerakan
3.
Citraan
Citraan yang dipakai dalam puisi “Bahasaku Darahku”
ini adalah citraan peraba. Citraan yang timbul gambar angan yang dapat dihayati
dengan indra peraba atau perasaan. Pada larik “Gelora api semangat
pahlawanterus membara”, seolah membayangkan bagaimana semangat para pahlawan
memperjuangkan bahasa Indonesia.
4.
Bunyi
Bunyi yang terdapat pada puisi “Bahasaku Darahku”
adalah bunyi euphony. Bunyi euphony adalah bunyi yang dipakai untuk
menghadirkan suasana keriangan, semangat, gerak, kegembiraan dan keberanian.
Puisi ini memiliki rasa semangat untuk selalu cinta dan bangga pada bahasa
Indonesia yang telah diperjuangkan oleh pahlawan kita diasa itu.
5.
Irama
Irama yang digunakan pada puisi “Bahasaku Darahku” adalah
irama yang menunjukan rasa bangga pada bahasa Indnesia yang dimiliki negara
Indonesia. Dimana bahasa Indonesia sebagai identitas negara. Dan irama yang
dihasilkan terkesan menciptakan semangat untuk selalu cinta pada bahasa
Indonesia.
6.
Rima
a.
Bait pertama :
Menyaru dalam jiwaku
Darahku seakan membiru tanpamu
Gelora api semangat pahlawan terus
membara
Terucap dengan nyata
Bahasa Indonesia
Pada
bait pertama puisi memiliki rima a-a-b-b-b, dengan diakhiri huruf u-u dan
a-a-a.
b.
Bait kedua :
Bersatu tujuanmu
Menyaru kerja kerasmu
Hampalah negeriku tanpamu.
Hamcurlah bangsaku tiadamu.
Pada bait kedua puisi memiliki rima a-a-a-a, dengan
diakhiri huruf u.
7.
Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan pada puisi “Bahasaku
Darahku” adalah gaya bahasa dengan menggunakan majas perbandingan. Majas yang
digunakan yaitu majas personifikasi. Terdapat pada larik “Darahku seakan
membisu tanpamu”.
B. Unsur Batin
1.
Tema
Tema yang diganakan pada puisi “bahasaku Darahku”
adalah Bahasa Indonesia. Tema ini menggambarkan isi larik yang telah ditulis
oleh penulis. Menyatakan rasa bangga dan cinta terhadap bahasa Indonesia.
2.
Rasa
Rasa yang terdapat pada puisi “Bahasaku Darahku”
adalah rasa semangat dan bangga. Rasa ini memberikan suasana bangga saat
membaca puisi. Dan menciptakan rasa bangga terhadap bahasa yang dimiliki negara
Indonesia.
3.
Nada
Nada yang terdapat pada puisi “Bahasaku Darahku” ini
adalah menciptakan rasa bangga pada bahasa Indonesia.
4.
Amanat
Amanat yang terdapat pada puisi “Bahasaku Darahku”
adalah sebagai rakyat Indonesia harus bangga dan cinta terhadap bahasa
Indonesia serta melestarikannya sebagai identitas negara Indonesia.
No comments:
Post a Comment