Sunday, December 1, 2019

Mengkaji Puisi dengan Pendekatan Objektif - Woro Wisudawati


Nama               : Woro Wisudawati
NIM                : 2018840013
Prodi/kelas      : PBSI/ABI
Mata Kuliah    : Kajian Puisi



Mengkaji Puisi dengan Pendekatan Objektif


Judul   : Bahasaku Darahku
Karya  : Tiara Savitri

Bahasaku Darahku

Menyaru dalam jiwaku
Darahku seakan membiru tanpamu
Gelora api semangat pahlawan terus membara
Terucap dengan nyata
Bahasa Indonesia

Bersatu tujuanmu
Menyaru kerja kerasmu
Hampalah negeriku tanpamu.
Hamcurlah bangsaku tiadamu.


Pendekatan Objektif.
A.  Unsur Lahir
1.      Tipografi (Perwajahan Puisi)
Puisi berjudul “Bahasaku Darahku” terdiri dari dua bait. Pada setiap awal larik puisi menggunakan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan tanda baca titik, tanda baca titik hanya terdapat pada dua larik terakhir puisi yaitu “Hampalah negeriku tanpamu.” dan “Hancurlah bangsaku tiadamu.”. Dan tidak menggunakan tanda baca yang lainnya.
2.      Diksi
Pemilihan kata-kata dalam puisi “Bahasaku Darahku” menggunakan kata-kata yang sederhana dan terdapat kata-kata yang jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan mudah dipahami. Serta didalam puisi tersebut terdapat kata yang memakai konotasi seperti :
a.       Menyaru = Menyamar
b.      Membisu = Tidak dapat berbicara
c.       Gelora = Gerakan
3.      Citraan
Citraan yang dipakai dalam puisi “Bahasaku Darahku” ini adalah citraan peraba. Citraan yang timbul gambar angan yang dapat dihayati dengan indra peraba atau perasaan. Pada larik “Gelora api semangat pahlawanterus membara”, seolah membayangkan bagaimana semangat para pahlawan memperjuangkan bahasa Indonesia.
4.      Bunyi
Bunyi yang terdapat pada puisi “Bahasaku Darahku” adalah bunyi euphony. Bunyi euphony adalah bunyi yang dipakai untuk menghadirkan suasana keriangan, semangat, gerak, kegembiraan dan keberanian. Puisi ini memiliki rasa semangat untuk selalu cinta dan bangga pada bahasa Indonesia yang telah diperjuangkan oleh pahlawan kita diasa itu.
5.      Irama
Irama yang digunakan pada puisi “Bahasaku Darahku” adalah irama yang menunjukan rasa bangga pada bahasa Indnesia yang dimiliki negara Indonesia. Dimana bahasa Indonesia sebagai identitas negara. Dan irama yang dihasilkan terkesan menciptakan semangat untuk selalu cinta pada bahasa Indonesia.
6.      Rima
a.       Bait pertama :
Menyaru dalam jiwaku
Darahku seakan membiru tanpamu
Gelora api semangat pahlawan terus membara
Terucap dengan nyata
Bahasa Indonesia
Pada bait pertama puisi memiliki rima a-a-b-b-b, dengan diakhiri huruf u-u dan a-a-a.
b.      Bait kedua :
Bersatu tujuanmu
Menyaru kerja kerasmu
Hampalah negeriku tanpamu.
Hamcurlah bangsaku tiadamu.
Pada bait kedua puisi memiliki rima a-a-a-a, dengan diakhiri huruf u.
7.      Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan pada puisi “Bahasaku Darahku” adalah gaya bahasa dengan menggunakan majas perbandingan. Majas yang digunakan yaitu majas personifikasi. Terdapat pada larik “Darahku seakan membisu tanpamu”.

B.  Unsur Batin
1.    Tema
Tema yang diganakan pada puisi “bahasaku Darahku” adalah Bahasa Indonesia. Tema ini menggambarkan isi larik yang telah ditulis oleh penulis. Menyatakan rasa bangga dan cinta terhadap bahasa Indonesia.
2.    Rasa
Rasa yang terdapat pada puisi “Bahasaku Darahku” adalah rasa semangat dan bangga. Rasa ini memberikan suasana bangga saat membaca puisi. Dan menciptakan rasa bangga terhadap bahasa yang dimiliki negara Indonesia.
3.    Nada
Nada yang terdapat pada puisi “Bahasaku Darahku” ini adalah menciptakan rasa bangga pada bahasa Indonesia.
4.    Amanat
Amanat yang terdapat pada puisi “Bahasaku Darahku” adalah sebagai rakyat Indonesia harus bangga dan cinta terhadap bahasa Indonesia serta melestarikannya sebagai identitas negara Indonesia.

No comments:

Post a Comment