Sunday, December 1, 2019

Analisis Puisi-Ridana Dwi Dita Afrilla

Nama              : Ridana Dwi Dita Afrilla
NIM                : 2018840007
Prodi               : ABI/PBSI
Mata Kuliah    : Kajian Puisi

Bahasa Indonesia
(Karya: Nurul Hidayah)

Bagai hembusan angin menerjang
Bagai tirai penghalang
Meski diterjang halang
Takkan raib ditelan masa
Sebagai simpul persatuan bangsa
Kini mulai luntur dan lekang dimakan masa

                                    Masihkah kau teringat ??
                                    Akan sumpah pemuda yang pernah kau ikrarkan
                                    Ikrar demi menjunjung tinggi bahasa
                                    Betapa masyhurnya Bahasa Indonesia
                                    dengan mengucapnya saja
                                    Menciptakan kebanggaan yang luar biasa
                                    Bagi setiap insan Indonesia

Mengkaji puisi dengan pendekatan pragmatik yang berjudul “Bahasa Indonesia” karya Nurul Hidayah.
Menurut saya, puisi ini sangat menarik dan membuat pembacanya semangat untuk terus melestarikan Bahasa Indonesia. Dalam puisi ini penyair mengajak pembaca mengingat salah satu ikrar Sumpah Pemuda yaitu menjunjung tinggi Bahasa Indonesia. Penyair berharap pembaca bangga untuk menggunakan bahasa nasional negara ini, agar bahasa yang dijadikan sebagai alat persatuan bangsa tidak hilang karena perkembangan zaman. Dalam puisi “Bahasa Indonesia”, penyair menggunakan diksi yang sederhana sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Perasaan saya setelah membaca puisi ini yaitu timbul rasa semangat untuk terus bangga menggunakan Bahasa Indonesia dan ingin belajar Bahasa Indonesia dengan lebih baik lagi.

Analisis:
Bagai hembusan angin menerjang
Bagai tirai penghalang
Meski diterjang halang
Takkan raib ditelan masa
Sebagai simpul persatuan bangsa
Kini mulai luntur dan lekang dimakan masa

Potongan puisi diatas menggambarkan bahwa Bahasa Indonesia tidak akan hilang karena waktu atau zaman. Dikatakan seperti itu karena Bahasa Indonesia digunakan sebagai pemersatu bangsa. Disebut pemersatu bangsa sebab rakyat Indonesia biasanya menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, walaupun negara Indonesia memiliki berbagai bahasa daerah tetapi bahasa yang umum digunakan adalah satu bahasa yaitu Bahasa Indonesia. Disebutkan pada bait satu baris keenam, meski bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa, bahasa nasional kita sekarang sudah mulai jarang yang menggunakannya. Penyebabnya adalah warga Indonesia sekarang lebih suka menggunakan bahasa gaul disebabkan karena perkembangan zaman (hal ini terdapat pada potongan puisi bait satu baris keenam “kini mulai luntur dan lekang dimakan masa”).

Masihkah kau teringat ??
Akan sumpah pemuda yang pernah kau ikrarkan
Ikrar demi menjunjung tinggi bahasa
Betapa masyhurnya Bahasa Indonesia
dengan mengucapnya saja
Menciptakan kebanggaan yang luar biasa
Bagi setiap insan Indonesia
Potongan puisi diatas, menggambarkan pesan yang tersampaikan kepada pembaca agar bangga menggunakan Bahasa Indonesia. Selain itu, agar kita mengingat salah satu ikrar sumpah pemuda yaitu menjunjung tinggi Bahasa Indonesia.




No comments:

Post a Comment