Nama : Ridana Dwi Dita Afrilla
NIM : 2018840007
Prodi : ABI/PBSI
Mata
Kuliah : Kajian Puisi
Bahasa
Indonesia
(Karya:
Nurul Hidayah)
Bagai hembusan angin menerjang
Bagai tirai penghalang
Meski diterjang halang
Takkan raib ditelan masa
Sebagai simpul persatuan bangsa
Kini mulai luntur dan lekang dimakan masa
Masihkah
kau teringat ??
Akan
sumpah pemuda yang pernah kau ikrarkan
Ikrar
demi menjunjung tinggi bahasa
Betapa
masyhurnya Bahasa Indonesia
dengan
mengucapnya saja
Menciptakan
kebanggaan yang luar biasa
Bagi
setiap insan Indonesia
Mengkaji
puisi dengan pendekatan pragmatik yang berjudul “Bahasa Indonesia” karya Nurul
Hidayah.
Menurut
saya, puisi ini sangat menarik dan membuat pembacanya semangat untuk terus
melestarikan Bahasa Indonesia. Dalam puisi ini penyair mengajak pembaca
mengingat salah satu ikrar Sumpah Pemuda yaitu menjunjung tinggi Bahasa
Indonesia. Penyair berharap pembaca bangga untuk menggunakan bahasa nasional
negara ini, agar bahasa yang dijadikan sebagai alat persatuan bangsa tidak
hilang karena perkembangan zaman. Dalam puisi “Bahasa Indonesia”, penyair
menggunakan diksi yang sederhana sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Perasaan
saya setelah membaca puisi ini yaitu timbul rasa semangat untuk terus bangga
menggunakan Bahasa Indonesia dan ingin belajar Bahasa Indonesia dengan lebih
baik lagi.
Analisis:
Bagai hembusan angin menerjang
Bagai tirai penghalang
Meski diterjang halang
Takkan raib ditelan masa
Sebagai simpul persatuan bangsa
Kini mulai luntur dan lekang dimakan masa
Potongan
puisi diatas menggambarkan bahwa Bahasa Indonesia tidak akan hilang karena waktu
atau zaman. Dikatakan seperti itu karena Bahasa Indonesia digunakan sebagai
pemersatu bangsa. Disebut pemersatu bangsa sebab rakyat Indonesia biasanya menggunakan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, walaupun negara Indonesia memiliki
berbagai bahasa daerah tetapi bahasa yang umum digunakan adalah satu bahasa
yaitu Bahasa Indonesia. Disebutkan pada bait satu baris keenam, meski bahasa
Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa, bahasa nasional kita sekarang sudah
mulai jarang yang menggunakannya. Penyebabnya adalah warga Indonesia sekarang
lebih suka menggunakan bahasa gaul disebabkan karena perkembangan zaman (hal
ini terdapat pada potongan puisi bait satu baris keenam “kini mulai luntur dan
lekang dimakan masa”).
Masihkah kau teringat ??
Akan sumpah pemuda yang pernah kau ikrarkan
Ikrar demi menjunjung tinggi bahasa
Betapa masyhurnya Bahasa Indonesia
dengan mengucapnya saja
Menciptakan kebanggaan yang luar biasa
Bagi setiap insan Indonesia
Potongan
puisi diatas, menggambarkan pesan yang tersampaikan kepada pembaca agar bangga
menggunakan Bahasa Indonesia. Selain itu, agar kita mengingat salah satu ikrar sumpah
pemuda yaitu menjunjung tinggi Bahasa Indonesia.
No comments:
Post a Comment