Nama : Restu Puspo Asmoro
NIM : 2018840009
Kelas : ABI
Tugas : Kajian Puisi
Berbahasa Indonesia
Putri Utami Dewi
Merah darahku, putih tulangku
Indonesia tanah airku, Indonesia bahasaku
Berjayalah di tanahmu bahasaku
Berjayalah di dunia bahasaku
Jangan tidur pemuda-pemudi
Bangun jangan biarkan bahasamu tidur
Sucikan bahasamu dengan baik
Hujani bahasamu dengan literasi
Mengkaji puisi dengan pendekatan objektif yang berjudul “Berbahasa Indonesia” karya Putri Utami Dewi
A. Unsur Lahir
1. Tipography (penulisan)
Dalam puisi berjudul “Berbahasa Indonesia” karya Putri Utami Dewi terdiri dari dua bait. Pada setiap lariknya menggunakan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan tanda baca titik (.) dan hanya menggunakan tanda baca koma (,) pada larik “Merah darahku, putih tulangku” dan “Indonesia tanah airku, Indonesia bahasaku”, dan menggunakan tanda baca strip (-) pada larik “Jangan tidur pemuda-pemudi”
Diksi
Pemilihan kata-kata dalam puisi “Berbahasa Indonesia” menggunakan kata-kata yang sederhana dan terdapat kata-kata yang jarang digunakan seperti pada kata
sucikan : membersihkan
hujani : perbanyak
2. Citraan
Citraan yang dipakai dalam puisi “Berbahasa Indonesia” ini adalah citraan perasa terdapat pada larik “Merah darahku, putih tulangku”, seolah membayangkan Indonesia adalah bagian dari dirinya.
3. Bunyi
Bunyi yang terdapat pada puisi “Berbahasa Indonesia” ini adalah bunyi euphony. Bunyi euphony adalah irama yang menunjukan keteguhan hati dalam mempertahankan kelestarian bahasa Indonesia. Irama yang dihasilkan terkesan biasa saja karena kata-kata pada setiap barisnya menggunakan kata-kata yang sederhana.
4. Rima
Puisi ini memiliki rima tak sempurna karena hanya sebagian suku akhir yang sama.
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang terdapat pada puisi ini menggunakan majas personifikasi terdapat pada larik “Bangun jangan biarkan bahasmu tidur”
B
Tema : bahasa Indonesia
Nada : rasa bangga terhadap bahasa negeri dan melestarikannya
Rasa : semangat dan keberanian
Amanat : sebagai bangsa Indonesia harus bangga terhadap bahasa Indonesia
No comments:
Post a Comment