Monday, December 2, 2019

ANALISIS PUISI PENDEKATAN PRAGMATIK


Rasa Berbahasa

Bahasaku adalah bahasa Indonesia
Bila ia mati, mati pula Indonesia
Ia menjadi tiang dari satu kesatuan merdeka
Ia menjadi pondasi dari singgasana sang garuda

Aku selalu menguji liawai beebahasa agar tidak  angkuh pada kata-kata
Aku selalu menguji piawai berbahasa,agar senantiasa
mengingat trigatra bahada Indonesia

Bahasa layaknya seperti purnama
Bercahaya dikala gelap gulita
Berbahasa layaknya seperti cendikia
Berjasa dikala merdeka


Analisis dengan pendekatan pragmatik
"Bahasaku adalah bahasa Indonesia
Bila ia mati, mati pula Indonesia
Ia menjadi tiang dari satu kesatuan merdeka
Ia menjadi pondasi dari singgasana sang garuda
 Di bait ini menggambarkan  ia menyadari bahasa indonesia adalah bahasa ku bahasa kita semua yang menjadi penyatu komunikasi dalam benyaknya bahasa Daerah yang terdapat pada baris puisi pertama”Bahasaku adalah bahasa Indonesia”. dan pesan yang disampaikan kepada pembaca di perjelas apabila bahasa Indonesia itu punah maka akan punah juga negara Indonesia yang menjadi elemen utama kesatuan dan kehidupan di Indonesia adalah untuk selalu ingat kepada identitasnya bahwa bahasa rakyat Indonesia adalah bahasa Indonesia yang ada pada bait” Bila mati,Mati pula Indonesia” dan pada baris keempat” Ia menjadi pondasi dari singgasana sang garuda”

Aku selalu menguji piawai beebahasa agar tidak angkuh pada kata-kata
Aku selalu menguji piawai berbahasa,agar senantiasa
mengingat trigatra bahada Indonesia

                Dalam baris pertama yaitu” Aku selalu piawai menguji berbahasa agar tidak angkuh pada kata-kata”menyampaikan bahwa selalu belajar dengan sunguh-sungguh dalam mempelajari bahasa Indonesia yang secara tidak langsung mengharuskan kita untuk terus mengasah dan mempelajari kemampuan berbahas yang baik dan benar.Pada baris kedua dan keetiga yaitu” Aku selalu menguji piawai berbahasa” dan “agar selalu senantiasa mengingat Trigatra”. Menyampaikan kepada pembaca tentang   tujuan salah satu badan bahasa Indonesia yaitu Trigatranya, Utamakan Bahasa Indonesia Lestarikan Bahasa Daerah Kuasai Bahasa Asing dan menyulut semangat kita untuk tetap mempelajari bahasa.
            Dalam bait ini penulis menggambarkan perjuangan belajar bahasa yang baik dan benar agar bisa mengerti dan menguasai kalimat ataupun bahasa Indonesia.Dalam pendekatan pragmatik pesan yang disampaikan adalah untuk kita selalu berjuang belajar berbahasa Indonesia yang baik dan benar agar kita tidak buta dengan bahasa kita sendiri

Bahasa layaknya seperti purnama
Bercahaya dikala gelap gulita
                Dalam potongan baris pertama dan kedua menggambarkan bahwa bahasa adalah cahaya kehidupan bangsa dan sebagai pelita dalam kegelapan dalam permasalahan bangsa yang begitu pelik sehingga pembaca mengerti bahasa adalah elemen penting dalam meredam konflik ataupun masalah.

Berbahasa layaknya seperti cendikia
Berjasa dikala merdeka
            Dalam potongan puisi baris ketiga dan keempat bahasa layaknya seperti para reformer ataupun cendikia yang merupakan pembawa perubahan dan kejayaan sebuah negara.Dengan ini pembaca dapat mengerti bahwa bahasa merupakan faktor penting dalam proses menuju kemerdekaan Indonesia yang menjadi pemersatu rakyat .
            Dalam bait tersebut menggambarkan sebuah penjelas tentang pentingnya berbahasa Indonesia karena bahasa adalah sumber kehidupan terutama dalam kehidupan sosial dan karena bahasa juga negeri ini merdeka berkat persatuan bahasa yang dimiliki sehingga negeri ini aman dari konflik bahasa.
Analisis oleh: Rutiko Omar Minarziyan
(2018840030)








No comments:

Post a Comment