Rasa Berbahasa
Bahasaku adalah bahasa Indonesia
Bila ia mati, mati pula Indonesia
Ia menjadi tiang dari satu kesatuan merdeka
Ia menjadi pondasi dari singgasana sang garuda
Aku selalu menguji liawai beebahasa agar tidak angkuh pada kata-kata
Aku selalu menguji piawai berbahasa,agar senantiasa
mengingat trigatra bahada Indonesia
Bahasa layaknya seperti purnama
Bercahaya dikala gelap gulita
Berbahasa layaknya seperti cendikia
Berjasa dikala merdeka
Analisis dengan pendekatan pragmatik
"Bahasaku adalah bahasa Indonesia
Bila ia mati, mati pula Indonesia
Ia menjadi tiang dari satu kesatuan merdeka
Ia menjadi pondasi dari singgasana sang garuda
Di bait ini
menggambarkan ia menyadari bahasa
indonesia adalah bahasa ku bahasa kita semua yang menjadi penyatu komunikasi
dalam benyaknya bahasa Daerah yang terdapat pada baris puisi pertama”Bahasaku adalah bahasa Indonesia”. dan
pesan yang disampaikan kepada pembaca di perjelas apabila bahasa Indonesia itu
punah maka akan punah juga negara Indonesia yang menjadi elemen utama kesatuan
dan kehidupan di Indonesia adalah untuk selalu ingat kepada identitasnya bahwa
bahasa rakyat Indonesia adalah bahasa Indonesia yang ada pada bait” Bila mati,Mati pula Indonesia” dan
pada baris keempat” Ia menjadi pondasi
dari singgasana sang garuda”
Aku selalu menguji piawai beebahasa agar tidak
angkuh pada kata-kata
Aku selalu menguji piawai berbahasa,agar senantiasa
mengingat trigatra bahada Indonesia
Dalam
baris pertama yaitu” Aku selalu piawai
menguji berbahasa agar tidak angkuh pada kata-kata”menyampaikan bahwa
selalu belajar dengan sunguh-sungguh dalam mempelajari bahasa Indonesia yang
secara tidak langsung mengharuskan kita untuk terus mengasah dan mempelajari
kemampuan berbahas yang baik dan benar.Pada baris kedua dan keetiga yaitu” Aku selalu menguji piawai berbahasa”
dan “agar selalu senantiasa mengingat
Trigatra”. Menyampaikan kepada pembaca tentang tujuan
salah satu badan bahasa Indonesia yaitu Trigatranya, Utamakan Bahasa Indonesia
Lestarikan Bahasa Daerah Kuasai Bahasa Asing dan menyulut semangat kita untuk
tetap mempelajari bahasa.
Dalam
bait ini penulis menggambarkan perjuangan belajar bahasa yang baik dan benar
agar bisa mengerti dan menguasai kalimat ataupun bahasa Indonesia.Dalam
pendekatan pragmatik pesan yang disampaikan adalah untuk kita selalu berjuang belajar
berbahasa Indonesia yang baik dan benar agar kita tidak buta dengan bahasa kita
sendiri
Bahasa layaknya seperti purnama
Bercahaya dikala gelap gulita
Dalam potongan baris pertama dan kedua
menggambarkan bahwa bahasa adalah cahaya kehidupan bangsa dan sebagai pelita
dalam kegelapan dalam permasalahan bangsa yang begitu pelik sehingga pembaca
mengerti bahasa adalah elemen penting dalam meredam konflik ataupun masalah.
Berbahasa layaknya seperti cendikia
Berjasa dikala merdeka
Dalam potongan puisi baris ketiga
dan keempat bahasa layaknya seperti para reformer ataupun cendikia yang
merupakan pembawa perubahan dan kejayaan sebuah negara.Dengan ini pembaca dapat
mengerti bahwa bahasa merupakan faktor penting dalam proses menuju kemerdekaan
Indonesia yang menjadi pemersatu rakyat .
Dalam
bait tersebut menggambarkan sebuah penjelas tentang pentingnya berbahasa Indonesia
karena bahasa adalah sumber kehidupan terutama dalam kehidupan sosial dan
karena bahasa juga negeri ini merdeka berkat persatuan bahasa yang dimiliki
sehingga negeri ini aman dari konflik bahasa.
Analisis oleh: Rutiko Omar Minarziyan
(2018840030)
No comments:
Post a Comment