Tuesday, December 3, 2019

Analisis Puisi Tiara Savitri


Nama   : Tiara Savitri

NIM    : 2018840027

Kelas   : ABI/PBSI





Rasaku

Avifa Choirunisa



Satu demi Satu

Prosesnya terlewati

Detik demi detik

Waktu terlewati

Lalu, madya hasilnya



Pertengahan November

Aku mengetahui

Alatku telah diperalat

Terancam

Hampir sekarat dan mati



Padamu, pelukku erat

Padamu, penjagaanku ketat

Padamu, harapanku bulat



1. Diksi

Kata-kata dalam puisi “Rasaku” memiliki sebuah arti yang memang harus dipahami lebih mendalam. Seperti yang terdapat dalam baris keempat “Lalu, madya hasilnya” juga pada baris kedelapan, kesembilan, dan kesepuluh,

“Alatku telah diperalat

      Terancam

 Hampir sekarat dan mati”

Kata-kata yang terdapat dalam puisi “Rasaku” memilki efek perjuangan, berat, serta ketakutan. Hal ini dapat dilihat dari kata ”terancam, sekarat, dan erat”.



2. Citraan

            Citraan yang terdapat di dalam puisi “Rasaku” yaitu citraan perabaan karena dalam baris ke 11 terdapat kata-kata “pelukku”



3. Kata-kata konkret

Dalam puisi “ Rasaku” kita dapat melihat banyak kata konkret yang berfungsi untuk membangkitkan puisi  untuk menghidupkan suatu citraan dari sebuah diksi. Seperti kata “pelukku erat” membuat pembaca merasakan gambaran dari si pengarang.



4. Rima

  Puisi “Rasaku” banyak menggunakan huruf vocal “e” dan “a” sedangkan konsonan yaitu “t”. vokal “a” terdapat pada semua baris kecuali baris ketiga dan vokal “e” terdapat pada baris 1,2,,3,4,6,7,8,9,10,11, dan 12.



5. Bahasa Figuratif

   Dalam puisi “Rasaku” bahasa figuratif yang muncul di baris 8,10,11,12,13. Baris 8 dan 10 menggunakan majas hiperbola karena kata-kata yang mucul terkesan dilebih-lebihkan dan baris 11,12, dan 13 menggunakan majas personifikasi karena kata-kata yang muncul seperti perumpamaan benda mati seolah-olah hidup.





1. Tema

Puisi “Rasaku” karya Avifa Choirunisa menceritakan bahwa pengarang setelah mengetahui bahwa bahasanya terancam semakin ingin mempertahankan bahasanya. Hal ini dapat dilihat pada baris

Aku mengetahui

Alatku telah diperalat

Terancam

Hampir sekarat dan mati



Padamu, pelukku erat

Padamu, penjagaanku ketat

Padamu, harapanku bulat”



2. Perasaan (Feeling)

Perasaan yang dituangkan penyair dalam puisinya adalah rasa takut kehilangan bahasanya dan semakin ingin berjuang untuk mempertahankan.



3. Nada

Nada yang digunakan dalam puisi “Rasaku” adalah takut dan terancam, hal ini dapat dilihat pada baris kedelapan dan kesembilan.



Alatku telah diperalat

Terancam

    Muncul nada yang menggambarkan ketakutan pengarang bahasanya terancam pada kepunahan.



4. Amanat

    Amanat yang terdapat dalam puisi “Rasaku” ini adalah bahwa kita sebagai warga Indonesia haruslah sadar bahwa bahasa kita sekarang semakin terancam kelestariannya, oleh karena itu pengarang mengajak pembaca untuk harus melestarikan apa yang seharusnya dipertahankan yaitu bahasa kita.














No comments:

Post a Comment