Nama : Tiara Savitri
NIM : 2018840027
Kelas : ABI/PBSI
Rasaku
Avifa
Choirunisa
Satu
demi Satu
Prosesnya
terlewati
Detik
demi detik
Waktu
terlewati
Lalu,
madya hasilnya
Pertengahan
November
Aku
mengetahui
Alatku
telah diperalat
Terancam
Hampir
sekarat dan mati
Padamu,
pelukku erat
Padamu,
penjagaanku ketat
Padamu,
harapanku bulat
1.
Diksi
Kata-kata
dalam puisi “Rasaku” memiliki sebuah arti yang memang harus dipahami lebih
mendalam. Seperti yang terdapat dalam baris keempat “Lalu, madya hasilnya” juga
pada baris kedelapan, kesembilan, dan kesepuluh,
“Alatku telah diperalat
Terancam
Hampir sekarat dan mati”
Kata-kata
yang terdapat dalam puisi “Rasaku” memilki efek perjuangan, berat, serta
ketakutan. Hal ini dapat dilihat dari kata ”terancam,
sekarat, dan erat”.
2.
Citraan
Citraan yang terdapat di dalam puisi
“Rasaku” yaitu citraan perabaan karena dalam baris ke 11 terdapat kata-kata
“pelukku”
3.
Kata-kata konkret
Dalam
puisi “ Rasaku” kita dapat melihat banyak kata konkret yang berfungsi untuk membangkitkan
puisi untuk menghidupkan suatu citraan
dari sebuah diksi. Seperti kata “pelukku erat” membuat pembaca merasakan
gambaran dari si pengarang.
4.
Rima
Puisi “Rasaku” banyak menggunakan huruf vocal
“e” dan “a” sedangkan konsonan yaitu “t”. vokal “a” terdapat pada semua baris
kecuali baris ketiga dan vokal “e” terdapat pada baris 1,2,,3,4,6,7,8,9,10,11,
dan 12.
5.
Bahasa Figuratif
Dalam puisi “Rasaku” bahasa figuratif yang
muncul di baris 8,10,11,12,13. Baris 8 dan 10 menggunakan majas hiperbola
karena kata-kata yang mucul terkesan dilebih-lebihkan dan baris 11,12, dan 13
menggunakan majas personifikasi karena kata-kata yang muncul seperti
perumpamaan benda mati seolah-olah hidup.
1.
Tema
Puisi
“Rasaku” karya Avifa Choirunisa menceritakan bahwa pengarang setelah mengetahui
bahwa bahasanya terancam semakin ingin mempertahankan bahasanya. Hal ini dapat
dilihat pada baris
“Aku mengetahui
Alatku telah diperalat
Terancam
Hampir sekarat dan mati
Padamu, pelukku erat
Padamu, penjagaanku
ketat
Padamu, harapanku bulat”
2.
Perasaan (Feeling)
Perasaan
yang dituangkan penyair dalam puisinya adalah rasa takut kehilangan bahasanya
dan semakin ingin berjuang untuk mempertahankan.
3.
Nada
Nada
yang digunakan dalam puisi “Rasaku” adalah takut dan terancam, hal ini dapat
dilihat pada baris kedelapan dan kesembilan.
Alatku telah
diperalat
Terancam
Muncul nada yang menggambarkan ketakutan
pengarang bahasanya terancam pada kepunahan.
4.
Amanat
Amanat yang terdapat dalam puisi “Rasaku”
ini adalah bahwa kita sebagai warga Indonesia haruslah sadar bahwa bahasa kita
sekarang semakin terancam kelestariannya, oleh karena itu pengarang mengajak
pembaca untuk harus melestarikan apa yang seharusnya dipertahankan yaitu bahasa
kita.
No comments:
Post a Comment