Nama
: Asy Syihafiyudinuloh (2018840059)
Prodi
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas : ABI
Media dan Teknologi Dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Media
dan teknologi telah diasumsikan berbagai kalangan sebagai perangkat yang
membutuhkan teknologi tinggi. Orang-orang yang bekerja dengan teknologi
pendidikan memiliki kegemaran membuat inovasi, dan selalu melaksanakan
inovasinya ke dalam media pembelajaran di lingkungan
pembelajarannya. Ketika lembaga penyelenggara pendidikan dan pembelajaran
telah pada fese lembaga yang mengimplementasikan media, hal yang baik adalah
lembaga penyelenggara pendidikan dan pembelajaran tidak ada lagi kebutuhan
untuk memotivasi orang untuk menggunakannya. Tantangan lembaga
penyelenggara pendidikan dan pembelajaran ke depan justru bagaimana untuk
memotivasi orang untuk menggunakan media secara efektif dan efisien. Media
tidak hanya akan mengubah cara pebelajar mau belajar, tetapi juga akan mengubah
cara pendidik dan pengajar berpikir tentang mengajar dan belajar.
Teknologi baru akan
membuat budaya baru. Media dan teknologi penuh dengan potensi kreatif dan
pada saat yang sama dengan juga memiliki potensi penyalahgunaan dan bahkan
“pelecehan”. Kehadiran terlihat dari teknologi dalam sebuah lembaga
penyelenggara pendidikan dan pembelajaran tidak selalu menguntungkan mayoritas
pebelajar dan meningkatkan pembelajaran. Hanya dengan paparan media dan
teknologi saja untuk peserta pebelajar tidak cukup. Tidak ada jaminan
bahwa belajar akan berlangsung dengan baik hanya dengan media pembelajaran.
Media seharusnya tidak untuk digunakan hanya
tambahan dalam proses belajar dan pembelajaran. Pengguna media pembelajaran
harus mampu mengeksplorasi kekuatan dan potensi media pembelajaran sehingga
proses belajar dan pembelajaran menjadi yang sangat berharga. Penggunaan
media harus menjadi faktor utama dalam kualitas pembelajaran. Penggunaaan
media dan teknologi pembelajaran secara efektif dan efisien merupakan tantangan
dan peluang bagi pendidik dan pengajar. Jika efektifitas dan efisiensi
tidak dihiraukan, maka hukum dasar yang berlaku untuk penerapan media dan
teknologi untuk belajar dan pembelajaran yaitu media dan teknologi pembelajaran
tidak mengurangi biaya atau meningkatkan hasil bagi siapapun.
Kata
“media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara
harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Akan
tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk jamak maupun mufrad.
Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang memberikan batasan
mengenai pengertian media.
Dalam
perkembangannya, media pengajaran mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang
dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar
prinsip mekanis. Kemudian teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan
mekanik dan elektronik untuk tujuan pengajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi
mikroprosessor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif
(Seels & Richey 1994 dalam Arsyad 2002).
Kata
teknologi berasal dari bahasa latin tekne (bahasa
inggris art) dan logos (bahasa Indonesia “ilmu).
Dalam bahasa Yunani teknologi berasal dari kata technologia yang
menurut Webster Dictionary berarti systematic treatment atau
penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan tecne sebagai
dasar teknologi berarti art, skill, science atau keahlian,
ketarampilan, ilmu. Sedangkan “ilmu teknik” dan “teknik” itu sendiri bermakna
pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan.
“Dalam
pengertian yang lebih umum, teknologi pembelajaran diartikan sebagai media yang
lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan
pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis…..bagian yang
membentuk teknologi pembelajaran adalah televisi, film, OHP, komputer dan
bagian perangkat keras maupun lunak lainnya…”
Sebuah
konsep yang kompleks seperti teknologi pendidikan memerlukan difinisi yang
kompleks pula. Teknologi merupakan satu konsep yang luas dan memiliki lebih
dari satu definisi.
Definisi
yang pertama adalah pengembangan dan penggunaan peralatan, mesin, bahan dan
proses untuk menyelesaikan masalah manusia. Definisi lainnya digunakan dalam
ekonomi, yang mana teknologi dilihat dari status pengetahuan saat menggabungkan
sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan. Teknologi pendidikan
merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur,
ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan
pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang
menyangkut semua aspek belajar manusia.
“Teknologi
Pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta
didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia
yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan manusia agar belajar dapat
berlangsung efektif.”
Meski
dirumuskan dalam kalimat yang lebih sederhana, definisi ini sesungguhnya
mengandung makna yang dalam. Definisi ini berupaya semakin memperkokoh
teknologi pembelajaran sebagai suatu bidang dan profesi, yang tentunya
perlu didukung oleh landasan teori dan praktek yang kokoh. Definisi ini
juga berusaha menyempurnakan wilayah atau kawasan bidang kegiatan dari
teknologi pembelajaran. Di samping itu, definisi ini berusaha menekankan
pentingnya proses dan produk.
Dapat
kita pahami bahwa teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan
sumber untuk belajar dan pemecahan masalah manusia dalam proses belajar.
Sumber : https://teknologipendidikan.org/teknologi-pada-media-pembelajaran-2/
No comments:
Post a Comment