Wednesday, March 6, 2019

Media dan Teknologi Pembelajaran


            Nama : Asy Syihafiyudinuloh (2018840059)
            Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas : ABI
Media dan Teknologi Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
        Media dan teknologi telah diasumsikan berbagai kalangan sebagai perangkat yang membutuhkan teknologi tinggi. Orang-orang yang bekerja dengan teknologi pendidikan memiliki kegemaran membuat inovasi, dan selalu melaksanakan inovasinya ke dalam media pembelajaran di lingkungan pembelajarannya. Ketika lembaga penyelenggara pendidikan dan pembelajaran telah pada fese lembaga yang mengimplementasikan  media, hal yang baik adalah lembaga penyelenggara pendidikan dan pembelajaran tidak ada lagi kebutuhan untuk memotivasi orang untuk menggunakannya. Tantangan lembaga penyelenggara pendidikan dan pembelajaran ke depan justru bagaimana untuk memotivasi orang untuk menggunakan media secara efektif dan efisien. Media tidak hanya akan mengubah cara pebelajar mau belajar, tetapi juga akan mengubah cara pendidik dan pengajar berpikir tentang mengajar dan belajar.
          Teknologi baru akan membuat budaya baru. Media dan teknologi penuh dengan potensi kreatif dan pada saat yang sama dengan juga memiliki potensi penyalahgunaan dan bahkan “pelecehan”. Kehadiran terlihat dari teknologi dalam sebuah lembaga penyelenggara pendidikan dan pembelajaran tidak selalu menguntungkan mayoritas pebelajar dan meningkatkan pembelajaran. Hanya dengan paparan media dan teknologi saja untuk peserta pebelajar tidak cukup. Tidak ada jaminan bahwa belajar akan berlangsung dengan baik hanya dengan media pembelajaran.
           Media seharusnya tidak untuk digunakan hanya tambahan dalam proses belajar dan pembelajaran. Pengguna media pembelajaran harus mampu mengeksplorasi kekuatan dan potensi media pembelajaran sehingga proses belajar dan pembelajaran menjadi yang sangat berharga. Penggunaan media harus menjadi faktor utama dalam kualitas pembelajaran. Penggunaaan media dan teknologi pembelajaran secara efektif dan efisien merupakan tantangan dan peluang bagi pendidik dan pengajar. Jika efektifitas dan efisiensi tidak dihiraukan, maka hukum dasar yang berlaku untuk penerapan media dan teknologi untuk belajar dan pembelajaran yaitu media dan teknologi pembelajaran tidak mengurangi biaya atau meningkatkan hasil bagi siapapun.
Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk jamak maupun mufrad. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media.
Dalam perkembangannya, media pengajaran mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanik dan elektronik untuk tujuan pengajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikroprosessor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif (Seels & Richey 1994 dalam Arsyad 2002).
Kata teknologi berasal dari bahasa latin tekne (bahasa inggris art) dan logos (bahasa Indonesia “ilmu). Dalam bahasa Yunani teknologi berasal dari kata technologia yang menurut Webster Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan tecne sebagai dasar teknologi berarti art, skill, science atau keahlian, ketarampilan, ilmu. Sedangkan “ilmu teknik” dan “teknik” itu sendiri bermakna pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan.
“Dalam pengertian yang lebih umum, teknologi pembelajaran diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis…..bagian yang membentuk teknologi pembelajaran adalah televisi, film, OHP, komputer dan bagian perangkat keras maupun lunak lainnya…”
Sebuah konsep yang kompleks seperti teknologi pendidikan memerlukan difinisi yang kompleks pula. Teknologi merupakan satu konsep yang luas dan memiliki lebih dari satu definisi.
Definisi yang pertama adalah pengembangan dan penggunaan peralatan, mesin, bahan dan proses untuk menyelesaikan masalah manusia. Definisi lainnya digunakan dalam ekonomi, yang mana teknologi dilihat dari status pengetahuan saat menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan. Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
“Teknologi Pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan manusia agar belajar dapat berlangsung efektif.”
Meski dirumuskan dalam kalimat yang lebih sederhana, definisi ini sesungguhnya mengandung makna yang dalam. Definisi ini berupaya semakin memperkokoh teknologi pembelajaran sebagai suatu bidang dan profesi, yang tentunya perlu didukung oleh landasan teori dan praktek yang kokoh. Definisi ini juga berusaha menyempurnakan wilayah atau kawasan bidang kegiatan dari teknologi pembelajaran. Di samping itu, definisi ini berusaha menekankan pentingnya proses dan produk.
Dapat kita pahami bahwa teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar dan pemecahan masalah manusia dalam proses belajar.
Sumber : https://teknologipendidikan.org/teknologi-pada-media-pembelajaran-2/

No comments:

Post a Comment