Wednesday, March 6, 2019

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA SASTRA INDONESIA DI SMP

Nama : Salsa Ulya Hambali
NIM : 2018840006
Kelas : PBSI Abi


          Peran teknologi di era yang sangat modern ini memang banyak sekali dibutuhkan, dimana yang kita ketahui bahwa warga negara indonesia sangat minoritas dalam hal membaca buku, hanyak beberapa persen saja dari jumlah penduduk. Banyak pihak yang masih mengkhawatirkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara-negara maju, siswa di Amerika, Belanda, dan Prancis diwajibkan membaca 30 buku sastra. Demikian pula di negara-negara Asia, seperti di Jepang para siswa diwajibkan membaca 15 buku sastra, di Brunai diwajibkan membaca 7 buku sastra, dan di Singapura diwajibkan membaca 6 buku sastra. 
         Oleh karena punya keinginan untuk meningkatkan kemampuan membaca bagi para siswa di negara kita, maka dalam Standar Isi ditetapkan target jumlah bacaan sastra dan nonsastra yang harus dibaca. Siswa lulusan SD/MI harus sudah membaca 9 buku; lulusan SMP/MTs harus telah membaca 15 buku; dan lulusan SMA/MA harus telah membaca 15 buku sastra atau nonsastra. Jadi jika seluruh tingkatan digabung, maka siswa lulusan SMA akan telah membaca 39 buku sastra dan nonsastra. Namun, dalam kenyataan di sekolah-sekolah hal ini masih diabaikan para guru. Multimedia memberikan dampak positif bagi pemahaman materi masing-masing peserta didik. Peserta didik tidak lagi berpikir abstrak, dengan adanya multimedia yang digunakan guru di kelas maupun di laboratorium. Materi yang abstrak menjadi lebih real. Untuk materi bahasa Indonesia tentang Puisi, guru menayangkan video pembacaan puisi.  
          Peserta didik menjadi lebih mengertii bagaimana menunjukkan ekspresi dan juga menjaga intonasi suara. Aktivitas belajarpun mulai meningkat yang terlihat dari banyaknya peserta didik yang bertanya, mengemukakan pendapat, bahkan menjawab pertanyaan dari guru dan sesama temannya. Pemahaman yang baik akan materi yang diberikan guru menjadikan siswa SMPN 2 Bawen memiliki prestasi yang baik. Prestasi tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM yang ditentukan. Rata-rata siswa mencapai nilai di atas 75. Dampak positif dari penggunaan multimedia tidak lepas dari fasilitas yang disediakan oleh pihak SMPN 2 Bawen. Fasilitas seperti laboratorium bahasa, laboratorium komputer, LCD, koneksi internet, kumpulan media pembelajaran interaktif menjadi daya dukung dalam pelaksanaan pemeblajaran berbasis multimedia di SMPN 2 Bawen. Namun demikian kualitas SDM baik dari aspek guru dan peserta didik masih perlu ditingkatkan.


No comments:

Post a Comment