Wednesday, March 6, 2019

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS BLENDED LEARNING


Nama                          : Muhammad Rafi
NIM                            : 2018840058
Mata Kuliah                : Media dan Teknologi Pembelajaran.
Dosen Pengampu        : Wika Soviana Devi, M.Hum.

            Perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat menuntut setiap guru untuk mengikuti kemajuan teknologi itu kalau tidak mau dikatakan gaptek (gagap teknologi). Teknologi berupa tablet, smartphone, netbook dan sejenisnya sudah menjadi menu sehari-hari bagi generasi anak-anak sekarang. Informasi dan jenis game atau permainan apa saja termasuk hal-hal yang sebenarnya tidak boleh dilihat secara bebas dapat diakses dengan sekali pencet atau sentuh. Sulit diwujudkan seorang guru dapat menginspirasi para anak-anak didiknya apabila dia selalu tertinggal dalam hal kemajuan TIK. Kepintaran anak-anak didik dalam bermain atau mengkases internet harus dapat dimanfaatkan oleh para guru dalam mengembangkan strategi dalam pembelajaran.
            Salah satu strategi pembelajaran yang mendukung pemanfaatan kemajuan teknologi adalah strategi pembelajaran berbasis blended learning. Dengan blended learning, guru dapat mengubah tradisi ketergantungan kepada buku teks, gambar-gambar yang mungkin sudah usang atau membosankan. Anak-anak dibuat menjadi bersemangat dalam pembelajaran sehingga dapat mengembangkan pengetahuan secara individual atau kelompok dalam menjelajahi dunia pengetahuan melalui internet. Materi pembelajaran bahasa Indonesia yang sementara ini kurang diminati anak didik dan sebagian guru karena kesulitan dalam mencari strategi pembelajaran yang menarik dapat memilih alternatif menggunakan strategi pembelajaran blended learning. Dengan strategi pembelajaran blended learning guru dituntut untuk selalu berinovasi di dalam menyiapkan rencana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak didiknya. Penggunaan strategi pembelajaran berbasis blended learning diharapkan dapat menciptakan pembelajaran bahasa Indonesia yang variatif, dapat menggali daya pikir, dan kreativitas para anak didik.
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Blended Learning
Pengembangan Blended Learning
            Salah satu alternatif pengembangan strategi blended learning dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.
a. Tahap perencanaan
            Pada tahap ini guru menyiapkan atau menyususn rencana pembelajaran yang berisi: Tujuan/ kompetensi pembelajaran, menentukan materi/pokok bahasan, menentukan metode, menentukan langkah-langkah kegiatan, menentukan alat dan media pembelajaran, menentukan sumber belajar, dan penilaian. Dalam perencanaan pembelajaran blended learning hal-hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
1) Tahap pembelajaran tatap muka formal (formal live face to face), guru merancang pokok bahasan atau materi yang dibahas sesuai yang terdapat dalam buku teks
2) Tahap pembelajaran tatap muka informal ( informal face to face), yaitu siswa diberikan tugas berupa lembar kerja siswa secara kelompok. Para siswa berdiskusi kelompok mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
3) Tahap belajar mandiri (self paced learning), pada tahap ini siswa diberi kesempatan memanfaatkan internet untuk memecahkan masalah yang sesuai dengan pokok bahasan
4) Tahap Asynchronous, yaitu para siswa menggunakan email dalam melaksanakan proses pembelajaran dan evaluasi terhadap penguasaan materi atau pokok bahasan.
Guru dapat memberikan penilaian dan komentar kepada setiap siswa melalui email.
b. Pelaksanaan
            Pelaksanaan blended learning dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.
1) Guru menjelaskan materi dan contoh-contoh yang terdapat dalam buku paket yang sesuai dengan kurikulum.
2) Guru menggunakan internet dengan membuka salah satu website dan memilih materi yang dibahas untuk dijelaskan kembali kepada para siswa.
3) Siswa diberi latihan materi yang terdapat di website, diberikan soal-soal dan diberikan kesempatan untuk menjawab. Setelah semua dijawab, para siswa diminta meng-klik “cek jawaban”. Hal ini untuk memberikan gambaran sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang dibahas (tahap self paced learning).
4) Siswa dibentuk kelompok 5-6 orang, diberi tugas membuat power point yang menarik tentang materi (informal live face to face blended leraning)
5) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Setiap anggota menjelaskan slide satu per satu agar semua tampil.
6) Setiap kelompok harus menyajikan, misalnya 4 soal tentang materi pada akhir sajian kelompok. Soal tersebut dijawab oleh semua kelompok audience dalam bentuk tertulis dan dikoreksi oleh kelompok penyaji.
7) Setelah selesai proses di kelas, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengakses soal yang berkaitan materi. Siswa dapat menyelesaikan tugas ini di mana saja dengan waktu penyelesaian yang sudah ditentukan.
8) Siswa mengirimkan soal yang telah di down load beserta jawabannya ke alamat email guru. Guru memberikan penilaian kepada setiap jawaban siswa. Guru dapat memberikan penguatan dengan kata-kata yang motivatif dan masukan kepada siswa.
9) Jawaban yang telah diberi nilai dan komentar dikirim kembali kepada siswa lewat email. Ini adalah tahap blended learning asyncronous, yaitu guru dan siswa bisa tetap berkomunikasi tentang materi di luar jam tatap muka.(Lis Sholihah dkk, --)

DAFTAR PUSTAKA
Auliya Umri. Blended Learning dalam Pembelajaran. ----------: ------------
Baso Paremang. Blended Learning dalam Pembelajaran, Makalah tidak diterbitkan. --------: ---
Koohang, A. (2009). A Learner Centered Model for Blended Learning Desaign.
International Journal of Innovation and Learning. 6 (1), 76-91.
Muhammad Noer. (2010). Blended Learning Mengubah Masa Depan Kita dalam Belajar.

No comments:

Post a Comment