Nama : Muhammad Rafi
NIM : 2018840058
Mata Kuliah : Media dan Teknologi
Pembelajaran.
Dosen Pengampu : Wika Soviana Devi, M.Hum.
Perkembangan
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat menuntut
setiap guru untuk mengikuti kemajuan teknologi itu kalau tidak mau dikatakan gaptek
(gagap teknologi). Teknologi berupa tablet, smartphone, netbook dan sejenisnya sudah
menjadi menu sehari-hari bagi generasi anak-anak sekarang. Informasi dan jenis game
atau permainan apa saja termasuk hal-hal yang sebenarnya tidak boleh dilihat secara
bebas dapat diakses dengan sekali pencet atau sentuh. Sulit diwujudkan seorang guru
dapat menginspirasi para anak-anak didiknya apabila dia selalu tertinggal dalam
hal kemajuan TIK. Kepintaran anak-anak didik dalam bermain atau mengkases
internet harus dapat dimanfaatkan oleh para guru dalam mengembangkan strategi
dalam pembelajaran.
Salah
satu strategi pembelajaran yang mendukung pemanfaatan kemajuan teknologi adalah
strategi pembelajaran berbasis blended learning. Dengan blended learning, guru
dapat mengubah tradisi ketergantungan kepada buku teks, gambar-gambar yang
mungkin sudah usang atau membosankan. Anak-anak dibuat menjadi bersemangat dalam
pembelajaran sehingga dapat mengembangkan pengetahuan secara individual atau kelompok
dalam menjelajahi dunia pengetahuan melalui internet. Materi pembelajaran bahasa
Indonesia yang sementara ini kurang diminati anak didik dan sebagian guru karena
kesulitan dalam mencari strategi pembelajaran yang menarik dapat memilih alternatif
menggunakan strategi pembelajaran blended learning. Dengan strategi pembelajaran
blended learning guru dituntut untuk selalu berinovasi di dalam menyiapkan
rencana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak didiknya. Penggunaan
strategi pembelajaran berbasis blended learning diharapkan dapat menciptakan
pembelajaran bahasa Indonesia yang variatif, dapat menggali daya pikir, dan
kreativitas para anak didik.
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Blended Learning
Pengembangan Blended Learning
Salah satu alternatif
pengembangan strategi blended learning dalam pembelajaran bahasa Indonesia
dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.
a.
Tahap perencanaan
Pada
tahap ini guru menyiapkan atau menyususn rencana pembelajaran yang berisi:
Tujuan/ kompetensi pembelajaran, menentukan materi/pokok bahasan, menentukan metode, menentukan
langkah-langkah kegiatan, menentukan alat dan media pembelajaran, menentukan
sumber belajar, dan penilaian. Dalam
perencanaan pembelajaran blended learning hal-hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu:
1)
Tahap pembelajaran tatap muka formal (formal live face to face), guru merancang
pokok bahasan atau materi yang dibahas sesuai yang terdapat dalam buku teks
2)
Tahap pembelajaran tatap muka informal ( informal face to face), yaitu siswa diberikan
tugas berupa lembar kerja siswa secara kelompok. Para siswa berdiskusi kelompok
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
3)
Tahap belajar mandiri (self paced learning), pada tahap ini siswa diberi
kesempatan memanfaatkan internet untuk memecahkan masalah yang sesuai dengan
pokok bahasan
4)
Tahap Asynchronous, yaitu para siswa menggunakan email dalam melaksanakan proses
pembelajaran dan evaluasi terhadap penguasaan materi atau pokok bahasan.
Guru
dapat memberikan penilaian dan komentar kepada setiap siswa melalui email.
b.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
blended learning dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.
1)
Guru menjelaskan materi dan contoh-contoh yang terdapat dalam buku paket yang sesuai
dengan kurikulum.
2)
Guru menggunakan internet dengan membuka salah satu website dan memilih materi yang
dibahas untuk dijelaskan kembali kepada para siswa.
3)
Siswa diberi latihan materi yang terdapat di website, diberikan soal-soal dan
diberikan kesempatan untuk menjawab. Setelah semua dijawab, para siswa diminta
meng-klik “cek jawaban”.
Hal ini untuk memberikan gambaran sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi
yang dibahas (tahap self paced learning).
4)
Siswa dibentuk kelompok 5-6 orang, diberi tugas membuat power point yang
menarik tentang materi (informal live face to face blended leraning)
5)
Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Setiap anggota menjelaskan
slide satu per satu agar semua tampil.
6)
Setiap kelompok harus menyajikan, misalnya 4 soal tentang materi pada akhir
sajian kelompok. Soal tersebut dijawab oleh semua kelompok audience dalam
bentuk tertulis dan dikoreksi oleh kelompok penyaji.
7)
Setelah selesai proses di kelas, guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mengakses soal yang berkaitan materi. Siswa dapat menyelesaikan tugas ini di
mana saja dengan waktu penyelesaian yang sudah ditentukan.
8)
Siswa mengirimkan soal yang telah di down load beserta jawabannya ke alamat
email guru. Guru memberikan penilaian kepada setiap jawaban siswa. Guru dapat memberikan
penguatan dengan kata-kata yang motivatif dan masukan kepada siswa.
9)
Jawaban yang telah diberi nilai dan komentar dikirim kembali kepada siswa lewat
email. Ini adalah tahap blended learning asyncronous, yaitu guru dan siswa bisa
tetap berkomunikasi tentang materi di luar jam tatap muka.(Lis Sholihah dkk,
--)
DAFTAR
PUSTAKA
Auliya
Umri. Blended Learning dalam Pembelajaran. ----------: ------------
Baso
Paremang. Blended Learning dalam Pembelajaran, Makalah tidak diterbitkan. --------:
---
Koohang,
A. (2009). A Learner Centered Model for Blended Learning Desaign.
International
Journal of Innovation and Learning. 6 (1), 76-91.
Muhammad
Noer. (2010). Blended Learning Mengubah Masa Depan Kita dalam Belajar.
No comments:
Post a Comment