Sunday, March 3, 2019

Media dan Teknologi Pendidikan Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia

Nama: Nur Azizah Febrianti (2018840022)
Prodi: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas: ABI

Pendidikan bahasa Indonesia di SD, SMP, SMK dan yang lainnya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia siswa sesuai dengan fungsi bahasa sebagai wahana berpikir dan berkomunikasi untuk mengembangkan potensi intelektual, emosional dan sosial. Bahasa sangat fungsional dalam kehidupan manusia, karena selain merupakan alat komunikasi yang paling efektif, berpikir pun menggunakan bahasa.
Oleh sebab itu, dengan seiringnya perkembangan zaman yang begitu dahsyat membuat semua orang mengejar ketinggalan dan mencoba untuk meraih kesuksesan dalam hidupnya. Fasilitas dan sarana juga disesuaikan dengan kebutuhan zaman agar selalu terkini dan tidak ketinggalan zaman.
Lalu apa peranan penting teknologi dan media sebagai pembelajaran dalam pelajaran bahasa indonesia?
Kata teknologi berasal dari bahasa latin tekne (bahasa inggris art) dan logos (bahasa indonesia ilmu). Dalam bahasa Yunani teknologi berasal dari kata technologia yang menurut Webster Dictionary berarti Systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan tecne sebagai sebagai dasar teknologi berarti art, skill, science atau keahlian, keterampilan ilmu. Sedangkan teknologi pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan manusia agar belajar dapat berlangsung efektif.
Lalu apa hubungan antara media dengan teknologi pembelajaran?
            Teknologi pengajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan. Hal ini didasarkan pada konsep bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Teknologi pembelajaran tumbuh dan praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual, teknologi pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan saran untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. Definisi teknologi pendidikan pada awal tahun 1920 dipandang sebagai media, hal ini disebabkan oleh penggunaan media yang harus dilakukan dalam teknologi untuk mencapai tujuan pendidikan.
            Peran media disini adalah sebagai solusi pemecahan masalah pendidikan. Masalah pendidikan yang dihadapi adalah sulitnya seorang pengajar atau guru untuk menyampaikan pesan atau materi kepada siswa. Bagi siswa, media sangat membantu proses belajar karena siswa tidak tergantung kepada guru. Siswa bisa belajar kapanpun dia ingin belajar. Dengan adanya media, maka guru dapat menyampaikan pesan dengan mudah dan dapat diterima siswa dengan baik sehingga tercapailah tujuan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara media dengan teknologi pembelajaran sangat erat. Hal ini dikarenakan di dalam menerapkan teknologi pembelajaran kita harus menggunakan media agar guru dapat menyampaikan pesan dalam bentuk materi dengan mudah dan siswa dapat menerimanya dengan baik. Teknologi pembelajaran tidak akan bisa mencapai tujuan pembelajaran dengan baik tanpa adanya media.
           Dalam pengertian yang lebih umum, teknologi pembelajaran diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran di samping guru, buku teks dan papan tulis. Bagian yang membentuk teknologi pemebelajaran adalah televisi, film, OHP, Komputer dan bagian perangkat keras maupun lunak lainnya. Pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan. Setiap guru mata pelajaran harus akrab dengan TIK dan tidak hanya menyerahkan kepada guru mata pelajaran tertentu saja, seperti guru TIK. Perkembangan diri siswa tidak dapat dihentikan, kebutuhan siswa akan keingintahuannya juga tak dapat dibatasi, dan ketertarikan siswa akan minat belajarnya harus selalu dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Penggunaan media audio-visual dipandang tepat untuk memberikan pemahaman yang bersifat konkret, sehingga mempermudah siswa menyerap materi yang disampaikan. Materi yang diserap selanjutnya akan disampaikan kembali oleh siswa melalui teknik berbicara. Media audio-visual ini berupa media video yang ditayangkan didepan kelas melalui proyektor.
Seperti yang diungkapkan Rusman (2013: 201) manfaat penggunaan audiovisual meliputi: siswa dapat memperoleh persepsi yang sama dan benar dalam menerima materi pelajaran. Guru membuat siswa lebih fokus pada pembelajaran dan membantu mengingat kembali materi sehingga lebih mudah berbagi pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari.



No comments:

Post a Comment