Nama: Nur Azizah Febrianti (2018840022)
Prodi: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas: ABI
Pendidikan bahasa Indonesia di SD, SMP, SMK dan
yang lainnya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia siswa
sesuai dengan fungsi bahasa sebagai wahana berpikir dan berkomunikasi untuk
mengembangkan potensi intelektual, emosional dan sosial. Bahasa sangat
fungsional dalam kehidupan manusia, karena selain merupakan alat komunikasi
yang paling efektif, berpikir pun menggunakan bahasa.
Oleh sebab itu, dengan seiringnya perkembangan zaman yang begitu dahsyat membuat semua orang mengejar ketinggalan dan mencoba untuk meraih kesuksesan dalam hidupnya. Fasilitas dan sarana juga disesuaikan dengan kebutuhan zaman agar selalu terkini dan tidak ketinggalan zaman.
Oleh sebab itu, dengan seiringnya perkembangan zaman yang begitu dahsyat membuat semua orang mengejar ketinggalan dan mencoba untuk meraih kesuksesan dalam hidupnya. Fasilitas dan sarana juga disesuaikan dengan kebutuhan zaman agar selalu terkini dan tidak ketinggalan zaman.
Lalu apa peranan penting teknologi dan media sebagai
pembelajaran dalam pelajaran bahasa indonesia?
Kata
teknologi berasal dari bahasa latin tekne
(bahasa inggris art) dan logos (bahasa
indonesia ilmu). Dalam bahasa Yunani teknologi berasal dari kata technologia yang menurut Webster
Dictionary berarti Systematic treatment atau
penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan tecne sebagai sebagai dasar teknologi berarti art, skill, science
atau keahlian, keterampilan ilmu. Sedangkan teknologi pembelajaran merupakan
usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi keseluruhan
proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian
tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi
sumber manusia dan manusia agar belajar dapat berlangsung efektif.
Lalu apa hubungan antara media dengan
teknologi pembelajaran?
Teknologi pengajaran merupakan
bagian dari teknologi pendidikan. Hal ini didasarkan pada konsep bahwa
pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Teknologi pembelajaran tumbuh dan
praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual, teknologi pembelajaran
semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan
peralatan, media dan saran untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata
lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. Definisi teknologi pendidikan
pada awal tahun 1920 dipandang sebagai media, hal ini disebabkan oleh
penggunaan media yang harus dilakukan dalam teknologi untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Peran media disini adalah sebagai
solusi pemecahan masalah pendidikan. Masalah pendidikan yang dihadapi adalah sulitnya
seorang pengajar atau guru untuk menyampaikan pesan atau materi kepada siswa.
Bagi siswa, media sangat membantu proses belajar karena siswa tidak tergantung
kepada guru. Siswa bisa belajar kapanpun dia ingin belajar. Dengan adanya
media, maka guru dapat menyampaikan pesan dengan mudah dan dapat diterima siswa
dengan baik sehingga tercapailah tujuan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara media dengan teknologi pembelajaran sangat erat. Hal ini
dikarenakan di dalam menerapkan teknologi pembelajaran kita harus menggunakan
media agar guru dapat menyampaikan pesan dalam bentuk materi dengan mudah dan
siswa dapat menerimanya dengan baik. Teknologi pembelajaran tidak akan bisa
mencapai tujuan pembelajaran dengan baik tanpa adanya media.
Dalam pengertian
yang lebih umum, teknologi pembelajaran diartikan sebagai media yang lahir
sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan
pembelajaran di samping guru, buku teks dan papan tulis. Bagian yang membentuk
teknologi pemebelajaran adalah televisi, film, OHP, Komputer dan bagian
perangkat keras maupun lunak lainnya.
Pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia
sangat diperlukan. Setiap guru mata pelajaran harus akrab dengan TIK dan tidak
hanya menyerahkan kepada guru mata pelajaran tertentu saja, seperti guru TIK.
Perkembangan diri siswa tidak dapat dihentikan, kebutuhan siswa akan
keingintahuannya juga tak dapat dibatasi, dan ketertarikan siswa akan minat
belajarnya harus selalu dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Penggunaan media audio-visual dipandang tepat
untuk memberikan pemahaman yang bersifat konkret, sehingga mempermudah siswa
menyerap materi yang disampaikan. Materi yang diserap selanjutnya akan
disampaikan kembali oleh siswa melalui teknik berbicara. Media audio-visual ini
berupa media video yang ditayangkan didepan kelas melalui proyektor.
Seperti yang diungkapkan Rusman (2013: 201)
manfaat penggunaan audiovisual meliputi: siswa dapat memperoleh persepsi yang
sama dan benar dalam menerima materi pelajaran. Guru membuat siswa lebih fokus
pada pembelajaran dan membantu mengingat kembali materi sehingga lebih mudah
berbagi pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari.
No comments:
Post a Comment